Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi bulan lalu merupakan isu strategis yang hingga saat ini masih menjadi perhatian dari berbagai pihak. Kebakaran hutan dan lahan dalam skala yang luas mengakibatkan gangguan kesehatan dan aktifitas sehari-hari masyarakat. Walaupun tidak separah dengan provinsi-provinsi lainnya di Kalimantan, provinsi Kalimantan Timur juga mengalami kebakaran hutan dan lahan. Yang juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan mengancam keberhasilan program penurunan emisi (Forest Carbon Partnership Facility-FCPF- Bank Dunia) dan program pembangunan hijau di Kaltim. Pada tahun 2016, Pemprov Kaltim telah membangun Kesepakatan Pembangunan Hijau atau Green Growth Compact (GGC). Paska penandatanganan tersebut, program GGC mendorong munculnya komitmen-komitmen pada tingkat tapak yang dikenal sebagai inisiatif model. Beberapa inisiatif seperti inisiatif model Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun, Kesatuan Pengelolaan Hutan dan FCPF sangat terkait dengan fenomena kebakaran hutan dan lahan. Dengan ini Dewan Daerah Perubahan Iklim Kalimantan Timur (DDPI Kaltim) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) mengadakan TALKSHOW bertemakan “Kebakaran Hutan dan Lahan, Mengapa Masih Berulang Setiap Tahun?” Yang berjuan untuk:
Memberikan informasi kepada publik tentang solusi dan peran apa saja yang bisa diambil oleh pemerintah, perusahaan dan swasta dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.