Ketua Pokja Pembangunan Hijau Dewan aerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim, Prof DR Soeyitno Soedirman, membagikan pengalaman DDPI Kaltim dalam mengawal isu perubahan iklim di Kaltim pada acara Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan Untuk Mengatasi Perubahan Iklim, Jumat (8/11). Seminar Nasional yang diselenggarakan di Gedung Bundar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman ini merupakan gagasan dari Mahasiswa Penyayang Flora dan Fauna. Prof Soeyitno mengawali paparannya dengan menjelaskan cita-cita Kaltim Green atau Kaltim Hijau. Cita-cita ini merupakan semangat Kaltim untuk mengoreksi diri terhadap pola pembangunan yang telah berlangsung mulai dari tahun 1970. “Kaltim sangat bergantung dengan Sumber Daya Alamnya terutama hutan berupa kayu, minyak dan gas kemudian tambang batubara. Pola pembangunan yang sangat bergantung pada sumber daya alam ini berimplikasi negatif pada pertumbuhan ekonomi dan lingkungan di Kaltim,” katanya. Pemprov Kaltim kemudian mengusung pola pembangunan hijau untuk memastikan pembangunan di Kaltim rendah karbon dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara masif. Prof Soeyitno memuji pelaksanaan seminar nasional ini dan mendorong agar kegiatan serupa lebih sering digelar di kampus. “Kampus tidak hanya memberikan bekal teori kepada mahasiswanya tapi juga memberikan informasi tentang apa yang terjadi di sana. Dengan begitui, mahasiwa kehutanan memiliki kemampuan dalam membangun kehutanan di Kaltim,” katanya. Selain Prof Soeyitno, hadir juga narasumber lainnya dari Wildlife Conservation Society Indonesia dan Yayasan Bioma Samarinda