Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim bersama dengan Pusat Penelitian Kehutanan menggelar Lokakarya Pengembangan Alat Pemantauan dalam menilai efektivitas dan kesetaraan Forum MultiPihak di Hotel Midtown,Samarinda . Pengembangan alat pemantauan ini harapannya bisa digunakan untuk memantau DDPI Kaltim sebagai forum multi pihak di Kaltim.
Ketua Harian DDPI Kaltim, Prof DR Daddy Ruhiyat, mengatakan alat pemantauan ini sangat penting bagi DDPI Kaltim untuk memantau kinerjanya selama ini. Indikator-indikator yang dibangun dalam lokakarya ini bisa juga digunakan oleh provinsi-provinsi lain dalam membangun forum seperti DDPI di daerahnya. “Beberapa provinsi ingin membangun DDPI di daerahnya. Ada yang beranggapan karena Ketua DDPI adalah professor, di daerahnya ingin professor juga sebagai ketuanya. Indikator yang kita bangun bisa membantu daerah lain untuk membangun forum seperti DDPI di daerahnya. Kira-kira apa saja yang perlu diperkuat,” kata Daddy.
Lokakarya ini adalah lokakarya terakhir dari tiga rangkaian lokakarya .
Lokakarya yang petama adalah tentang 1. Hasil studi forum multipihak(MSF) di Indonesia . 2. Diskusi hasil rekomendasi studi MSF. 3. Pengembangan alat pemantauan MSF , yang di adakan pada tanggal 26 Agustus 2019.
Lokakarya yang kedua di adakan pada tanggal 8 Oktober 2019 membahas antara lain tentang 1. Ringkasan hasil lokakarya tahap pertama. 2. Hasil seleksi indikator global (peru-Indonesia). 3. Kesepakatan Stakeholders terhadap indikator alat pemantauan yang sesuai dengan kebutuhan MSF,
dan lokakarya yang ketiga di laksanakan pada tanggal 3 desember 2019 membahas tentang 1. Presentasi ringkasan hasil lokakarya tahap kedua. 2. Penjelasan mengenai cara menggunakan alat pemantauan MSF. 3. Diskusi umum dan refleksi peserta terhadap hasil ujicoba melakukan pemantauan MSF menggunakan alat pantau yang dikembangkan bersama-sama dengan peserta.