GGC merupakan “kerangka kesepakatan” yang menyediakan petunjuk dan wadah bagi para pihak yang akan mengembangkan rencana dan kebijakan yang lebih operasional, dan berbagai aksi berbasiskan peraturan dan kebijakan yang ada, serta sistem operasi perusahaan yang telah terbangun untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa GGC adalah wadah dari proses penguatan dan perluasan kolaborasi para pihak untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerangka programatik, program kesepakatan pembangunan hijau atau GGC merupakan pendukung dari tercapainya seluruh tujuan dan cita-cita program Kaltim Hijau yaitu. Tujuan mulia Kaltim Hijau diantaranya adalah menurunkan emisi, mengurangi deforestasi, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi Kaltim. Upaya dukungan ini hanya mampu dicapai melalui keterlibatan para pemangku kepentingan dari seluruh lapisan di Kaltim. Tidak saja dari kelompok pelaku usaha swasta, tetapi juga institusi pemerintahan daerah, pemerintah pusat, serta kelompok swadaya masyarakat hingga perguruan tinggi mapun perwakilan kelompok masyarakat. Dalam hal pelaksanaan di Kalimantan Timur, pengembangan GGC dengan model inisiatifnya telah didukung dan dilaksanakan bersama Dewan Daerah Perubahan Iklim Kalimantan Timur. Sejak dideklarasikannya program ini pada medio Juni 2016 di Samarinda dan September 2016 di Jakarta, komitmen-komitmen yang terbangun melalui inisiatif-inisiatif model yang dikembangkan telah mencapai 9 inisiatif model pada berbagai tipologi tapak dan permasalahan serta wilayah yurisdiksi. Puncaknya, pada pertemuan Governor Climate Forum (GCF) September 2017 lalu, telah ditandatangani komitmen para pihak terhadap tujuh inisaitif model pembangunan hijau untuk mempercepat pencapaian tujuan Kaltim Hijau. Dalam koridor pengembangan inisiatif model, dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan serta keahlian untuk membangun kesepahaman dan atau kesepakatan para pihak. Salah satu diantaranyanya adalah ketrampilan atau teknik bernegosiasi. Para pihak yang didorong membangun kesepakatan dapat memahami mengapa kesepakatan dilakukan. Keterampilan dalam bernegosiasi ini dapat diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman. Berdasarkan hal tersebut, Dewan Daerah Perubahan Iklim Kalimantan Timur dan didukung oleh The Nature Conservancy untuk menyelenggarakan pelatihan negosiasi yang dilaksanakan pada tanggal 3-5 juli 2018 di Hotel Aston Samarinda. Proses penyampaian materi pelatihan negosiasi dan pengembangan kapasitas menggunakan metode andragogy/ pendidikan orang dewasa (POD), dengan pertimbangan bahwa semua peserta adalah orang-orang dewasa yang memiliki pengalaman hidup berbeda-beda dan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda pula. Andragogy sebuah metode yang adaptif terhadap proses belajar mengajar orang dewasa, semua pihak menjadi subyek pembelajaran dan prosesnyapun partisipatif. Alasan lain penggunaan metode POD adalah dapat memberikan contoh kepada peserta bagaimana proses belajar mengajar dilaksanakan secara baik dan benar sehingga dalam menjalankan proses fasilitasi selalu mengutamakan proses demokratis, partisipatif dan kesetaraan. Yang bertujuan untuk

1. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan para pihak terhadap visi, misi, strategi dan tujuan GGC.
2. Membangun sinergi para pihak untuk mengembangkan kerjasama dalam mencapai kesepakatan- kesepakatan pembangunan hijau.
3. Meningkatnya pemahaman peserta terhadap isu pememasan global dan program Kaltim Hijau.
4. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan peserta tentang GGCMeningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam mengembangkan komunikasi secara efektif.
5. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam memfasilitasi proses negosiaasi dan pengembangan kesempakatan para pihak.
6. Terjalinnya hubungan simbiosis mutualistis antar peserta yang dituangkan dalam RTL (RencanaTindak Lanjut).