Keterlibatan masyarakat desa/kampung dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan keterlibatan para pihak dalam kegiatan pemulihan ekosistem terutama gambut dan mangrove merupakan satu upaya untuk mencapai pembangunan hijau di Kalimantan Timur. Topik tersebut menjadi topik utama Coffee Morning yang bertema “Harmonisasi Kegiatan Kampung Iklim dan Restorasi Gambut, Mangrove dan Lahan Basah di Kalimantan Timur”, Kamis 20 Mei 2021. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim ini mendapatkan dukungan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Pembicara kali ini berasal dari Yayasan Mangrove Lestari yang memaparkan rencana rehabilitasi mangrove di Delta Mahakam, Yayasan Bioma yang memaparkan perencanaan terkait restorasi gambut di Mahakam Tengah, Yayasan Konservasi Katulistiwa Indonesia (Yasiwa) yang menceritakan perkembangan rehabilitasi lahan basah Danau Suwi-Mesangat di Kutai Timur dan DDPI Kaltim yang menjabarkan perkembangan kegiatan Kampung Iklim. Kegiatan restorasi dan rehabilitasi berperan penting dalam memulihkan kondisi ekosistem Kaltim yang rusak dan memperkuat ketahanan masyarakat Kaltim dalam menghadapi bencana alam yang semakin sering melanda.
Coffee Morning didesain sebagai upaya untuk memperkuat proses komunikasi dan koordinasi antara representasi pemangku kepentingan dalam program GGC terkait pengembangan inisiatif model di lapangan serta dukungan yang diperlukan. Kegiatan diskusi ini bersifat santai dan diharapkan dapat memberikan masukkan terhadap kegiatan kampung iklim dan rehahabilitasi lahan basah di Kaltim. Saat ini telah terdapat 11 inisiatif model yang berperan penting dalam mewujudkan pembangunan hijau di Kaltim.